Kamis, 16 Juni 2016

Perhitungan Biaya dan Resiko Pendanaan



BAB VI
MEMPERHITUNGKAN BIAYA DAN RISIKO PENDANAAN
Ada tiga alasan perlunya mengukur biaya dana :
ü Yang pertama, sebuah bank akan mencari kombinasi sumber dana yang  biayanya paling murah yang tersedia dalam pasar uang.
ü Yang kedua, pengukuran biaya dana dengan akurat merupakan prasyarat untuk menetapkan penghasilan yang harus di capai atas asset (earning asset).
ü Yang ketiga, jenis-jenis sumber dana yang diperoleh serta penggunaannya mempunyai dampak atas risiko likuiditas, risiko tingkat bunga dan risiko capital.

Ada beberapa metode pengukuran biaya dana :
ü Historical average cost (biaya rata-rata)
ü Marginal cost (biaya marginal)
ü Pooled marginal cost of funds (perhitungan rata-rata biaya marginal)
ü Weighted projected cost (perkiraan biaya rata-rata)

A.   Biaya Rata-Rata
Contoh perhitungan biaya rata-rata :

Sumber dana
Jumlah
Interest cost
interest
Simpanan giro
(tanpa Bunga)

Simpanan giro
(dengan Bunga)

tabungan

pinjaman mell pasar uang

deposito berjangka

sertifikat deposito

deposito berjangka lainnya

pinjaman jangka pendek

hutang lain-lain
Rp 31.632


9.107


6.843

20.102

19.338

32.087

11.664

3.559

1.091
0%


7.6%


5,5%

9,8%

10,0%

10,6%

10,2%

9.7%

7,8%
Rp 0


693


376

1.914

1.955

3,403

1,189

248

85
total
Rp 135.324

Rp 9.863

Rumus perhitungan rata-rata adalah :
weighted average cost =  

jadi perhitungan rata-rata untuk table di atas adalah :
Weighted average cost =  = 7,29%

Kelemahan weighted average interest cost adalah :
ü Sebagian dana harus ditanam dalam asset yang tidak member penghasilan, seperti giro wajib minimum, giro pada bank-bank koresponden dan asset tetap. Karena itu, penyesuaian perlu dilakukan, baik pada perhitungan biaya, maupun pada penghasilan yang hendak dicapai.
ü Ke dalam biaya dana seharusnya dimasukan pula biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana, seperti biaya operasi dan biaya promosi, dan sebagainya.
ü Persoalan apakah biaya dana ekuitas perlu dimasukan ke dalam perhitungan biaya dana. Jika memang perlu, bagaimana caranya.
ü Tingkat bunga bias berubah-ubah. Dalam hal ini historical cost tidak dapat di pakai sebagai pedoman dalam memilih dana.
Untuk mengurangi kelemahan yang pertama, maka yang dimasukan dalam perhitungan hanya sumber dana yang berbiaya saja. Dalam contoh diatas total sumber dana adalah 135.324, sedang yang tidak berbiaya  31.632. karena total dana yang harus dibayar bunganya adalah 135.324 – 31.632 = Rp 103.632
weighted average cost =  =  = 9,51%
ü Manfaat utama , pengukuran historical average cost adalah untuk menilai performance bank yang bersangkutan di masa lalu.
ü Jika sebuah bank menginginkan pedoman untuk memilih jenis dana yang akan dipakai, atau tidak akan mengambil asset baru, atau menentukan harga pinjaman, maka historical average cost akan menuntun ke jalan yang salah. Sebagai contoh bila tingkat bunga naik, historical average cost lebih kecil dari biaya dana penggantinya, dan bank yang bersangkutan dijuruskan ke pemberian kredit yang tidak menguntungkan.

B.   Biaya Marginal (Marginal Cost Of Fund)
biaya marginal adalah biaya yang dibayarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan dana, untuk menetapkan penghasilan (return) atas asset tambahan yang dibeli dengan dana itu.
Untuk menjelaskan konsep ini pertama-tama kita harus menentukan marginal cost untuk satu sumber dana saja yang hendak dipergunakan oleh bank yang bersangkutan, dan sumber yang dipilih sedapat mungkin adalah sumber yang paling murah.
Sebagai contoh :
Sebuah bank ingin menarik suatu dana yang biayanya 8%, sedangkan 22% dana itu akan dipakai sebagai non earning asset dan biaya untuk memperoleh serta pelayanan rekening tersebut adalah 2,5%. Hitunglah biaya marginalnya, lalu gunakan biaya ini sebagai basis untuk menetukan harga asset yang akan ditarik ke dalam bank.
Biaya marginal dana dari sumber tunggal =


Biaya sumber dana tunggal perlu disesuaikan untuk kompensasi suppliers sumber dana lain untuk risiko tambahan yang ditimbulkan oleh penggunaan sumber dana tunggal.
Weighted average projected cost sebagai perkiraan biaya marginal dana
Teori financial menyarankan bahwa jika sebuah bank di asumsikan telah didanai dengan dana yang keseluruhan biayanya paling rendah, maka biaya marginal dananya akan sama dengan weighted average projected cost of funds.
Penting untuk dicatat bahwa angka yang diperoleh bukan merupakan gambarran angka weight average cost of funds, tetapi merupakan perkiraan bagi biaya marginal jika pendanaan  (financing) bank yang bersangkutan efisien.
Pengukuran mana yang baik dipergunakan dalam menghitung biaya dana yang diproyeksikan :
ü Tergantung atas tujuan penggunaannya, historical cost of funds, berguna untuk menilai kinerja yang berlaku.
ü Marginal cost suatu jenis dana berguna untuk memutuskan dana mana yang akan dicoba dipakai bank.

C.   Risiko Yang Berhubungan Dengan Sumber Dana
Berbagai sumber dana dapat mempengaruhi risiko. Dengan tujuan mencapai nilai tertinggi bagi investasi pemegang saham, bank mesti mempertimbangkan tidak hanya biaya berbagai jenis sumber dana tetapi juga risikonya. Risiko yang berhubungan dengan sumber dana adalah :
1.     Risiko likuiditas
2.     Risiko tingkat bunga
3.     Risiko kredit
4.     Risiko capital
Penjelasan :
1.     Risiko likuiditas
Ada kemungkinan deposan atau pemberi pinjaman sewaktu-waktu menarik dananya. Dua sumber potensial untuk deposit yang terkait dengan likuiditas akan ditinjau dalam bagian ini. Pertama, mungkin suatu bank mampu menarik dana lebih banyak, karena tingkat bunga yang ditawarkan cukup tinggi dibandingkan bank pesaing. Deposan dan pemberi pinjaman yang tertarik dengan bunga itu, mungkin pada suatu ketika dana mereka tiba-tiba karena kualitas portofolio kredit bank yang bersangkutan, menurun. Kedua,  bila bank meminjam dana dari suatu perusahaan broker dengan bunga yang tinggi. Tujuannya untuk memenuhi kekurangan dana sementara demi menyembunyikan masalah dasar yang sedang dihadapibang yang bersangkutan. Oleh karena deposit seperti ini mengundang kualitas yang lebih parah pada masa yang akan dating, maka pengawas bank membuat peraturan untuk membatasi penggunaan sumber dana seperti itu.

2.     Risiko tingkat bunga
Risiko tingkat bunga yang berhubungan dengan sumber dana, sangat tergantung pada kepekaan bunga dari asset yang didanai dengan dana pinjaman ini. Sebagai contoh, jika sertifikat deposito yang diterbitkan dan dipakai untuk membeli dana dari bank sentral dengan persyaratan tingkat bunga, harus disesuaikan setiap hari denggan tingkat bunga yang berlaku pada hari itu. Dalam hal ini bank menghadapi risiko tingkat bunga. Teknik manajemen yang memadai harus setiap waktu membandingkan kepekaan tingkat bunga semua sumber dana dengan asset dimana dana tersebut ditanamkan. Perlu ditekankan di sini, bahwa risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga, mungkin berbeda bagi berbagai sumber dana dan ada rentang (range) yang luas dari kepekaan bunga di antara beerbagai sumber dana.

3.     Interaksi dengan risiko kredit
Sumber dana bank tidak memberikan pengaruh langsung atas risiko kreditnya, sebab walaupun deposan dan pemberi pinjaman menanggung risiko bank namun tidak membayar risiko tersebut. Tetapi pengaruhnya tidak langsung terlihat. Deposan dan pemberi pinjaman mungkin cemas akan kemampuan bank membayar klaim mereka tepat pada waktunya.

4.     Interaksi dengan risiko kapital
Sumber dana bank berpengaruh langsung atas  risiko kapital dan risiko laverage. Biaya ekuitas yang lebih banyak dari biaya deposit dan pinjaman. Ketidakpastian lebih besar terkait dengan penghasilan (return) atas ekuitas dan penghasilan atas ekuitas tidak bebas pajak. Jadi bank mungkin akan menurunkan biaya dana dengan meningkatkan leverage. Tetapi karena risiko kapital menjadi semakin diperhatikan, maka kemungkinan keuntungan ini menjadi belum jelas. Biaya sumber dana lain mungkin meningkat selagi risiko kapital dihargai.






KESIMPULAN :

Mengukur biaya dana menggunakan beberapa metode yaitu :
ü Historical average cost
ü Marginal cost
ü Pooled marginal cost of funds
ü Weighted projected cost
Sedangkan risiko yang berhubungan dengan pendanaan adalah ;
ü Risiko likuiditas
ü Risiko tingkat bunga
ü Interaksi dengan risiko kredit
ü Interaksi dengan risiko kapital

Tidak ada komentar:

Posting Komentar