PEMBAHASAN
Pengertian Just In Time (JIT) :
JIT
(just-in-time) adalah suatu sistem yang memusatkan pada eliminasi
aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan
konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.
Tujuan
strategis JIT adalah :
- Meningkatkan laba
- Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.
Keuntungan dan kelemahan sistem JIT :
- Keuntungan JIT
– seluruh system yang ada dalam
perusahaan dapat berjalan lebih efisien
– Pabrik mengeluarkan biaya yang
lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya.
– Barang produksi tidak harus selalu
di cek, disimpan atau diretur kembali.
– kertas kerja dapat lebih simple
– Penghematan yang telah di lakukan
dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan
mengadakan promosi tambahan.
- Kelemahan JIT
satu kelemahan sistem JIT adalah,
tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik
melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan
mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.
Rumus :
Persamaan MCE adalah :
MCE =waktu proses X 100%
Waktu tenggang :
Waktu tenggang = Waktu
proses + Waktu inspeksi + Waktu gerak + Waktu Tunggu +
Waktu Antri
Besaran MCE adalah : 0 < MCE ≤
1, artinya MCE lebih besar dari nol dan lebih kecil atau sama dengan satu. Jika
waktu tidak bernilai tambah semakin mendekati nol maka besaran MCE akan semakin
mendekati satu yang berarti semakin efisien, begitupun sebaliknya. Pada
beberapa perusahaan manufacturing, MCE umumnya ± 10 %. Perusahaan manufacturing
yang efisien MCE idealnya adalah 100%, artinya tingkat pemborosan pada setiap
tahap produksi adalah 0%.
Titik
Impas
Titik
impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mendapat laba maupun
rugi.jadi dapat dikatakan kondisi pendapatan perusahaan dalam keadaan seimbang.
1.
Sistem Konvensional
X = (I + F) / (P - V)
Dalam
hal ini:
X
= Unit produk yang harus dijual untuk
mencapai laba tertentu
I =
Laba sebelum pajak penghasilan
F =
Total biaya tetap
P = Harga
jual per unit
V =
Biaya variabel per unit
2. Sistem
JIT
X1 = (I + F1
+ X2V2 ) / (P -
V1)
|
Dalam hal ini:
X1
= Unit produk yang harus dijual untuk
mencapai laba tertentu
I =
Laba sebelum pajak penghasilan
F1 =
Total biaya tetap
X2 = Jumlah
kuantitas berbasis nonunit
V2 =
Biaya variabel per basis non unit
P =
Harga jual per unit
V1
=
Biaya variabel per unit
CONTOH KASUS
Soal 1.
Manajemen PT. Apa Aja Boleh ingin mengurangi waktu antara
pesanan datang dari konsumen dan ketika pesanan dikirimkan . Untuk operasi
kuartal pertama tahun 2010 , datanya adalah berikut ini :
Waktu
inspeksi
0,6
Waktu tunggu( sejak pesanan datang sampai
permulaan produksi) 28,0
Waktu proses
5,4
Move
time
2,0
Waktu
antri
10,0
Diminta :
- Hitunglah throughput time (waktu tenggang)!
- Hitunglah MCE untuk kuartal tersebut diatas!
- Analisa !
Jawab ;
1. Throughput Time = Waktu Proses
+ Waktu Inspeksi + Waktu Tunggu + move time+ Waktu Antri.
2.MCE = Waktu Proses / Waktu
Tenggang
MCE = 5.4 / 46 x 100% = 11.7
%
3. Analisa ; Maka besaran MCE mendekati
0 yang berarti tidak efisien.
soal 2.
PT.KIRANA, sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang menggunakan dua
sistem biaya yang berbeda yaitu:
1.
Sistem
biaya konvensional
2.
JIT
Sistem biaya konvensional
membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost
driver) berbasis unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada
penelusuran biaya dan penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang
tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk
mengetahui perbedaan antara kedua metode, berikut ini disajikan data biaya
produksi untuk bulan desember 1997 :
ELEMEN BIAYA
|
SISTEM BIAYA
|
|
|
KONVENSIONAL
|
JIT
|
Bahan Baku
Tenaga kerja langsung
BOP Variabel berbasis
unit
BOP Variabel brbasis non
unit
BOP tetap langsung
BOP tetap bersama
|
Rp 800
70
90
-
30
100
Rp 1.090
|
Rp 800
100
20
30
30
20
Rp 1.000
|
Diminta:
1.
Hitunglah
jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar seandainya perusahaan memutuskan untuk
membeli pada pemasok luar.
2.
Bila diketahui
perusahaan berproduksi pada
kapasitas 1500 unit dengan harga jual Rp 1.100, susunlah laporan L/R untuk
periode yang bersangkutan
3.
Lakukan
analisis terhadap kasus tersebut.
Penyelesaian
:
1.
Jumlah maksimum yang harus dibayar kepada pemasok luar, biasa dianggap sebagai
biaya terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut.
Biaya yang dapat dihindarkan:
- Sistem biaya konvensional = Rp
800 + 70 + 90 + 30 = Rp 990
- Sistem biaya JIT =
Rp 800 + 100 +30 +20 +30 = Rp 980
2. Laporan L/R
KETERANGAN
|
SIST. KONVENSIONAL
|
SIST. JIT
|
Penjualan : ( 1500 x Rp
1.100)
Biaya Variabel :
(Rp
960) x 1.500 )
(Rp
820) x 1.500 )
Laba Kontribusi
Biaya Tertelusur :
Bi.
variabel berbasis non unit
Bi.
tetap langsung
Jumlah Biaya Tertelusur
Laba Langsung Produk
|
Rp 1.650.000
1.440.000
210.000
-
45.000
45.000
165.000
|
Rp 1650.000
1.230.000
420.000
45.000
195.000
240.000
180.000
|
1) Rp 800 + Rp 70 + Rp 90 = Rp
960
2) Rp 800 + Rp 20 = Rp 820
3) Rp 30 x 1.500 = Rp 45.000
4) (Rp 100 + Rp 30) x 1.500 = Rp
195.000
3.
Sistem penentuan harga pokok konvensional menyediakan laporan yang menunjukkan profitabilitas
produk sedangkan sistem JIT menunjukkan adanya efisiensi karena JIT dapat
mengubah beberapa jenis biaya mis: Biaya tenaga kerja langsung
menjadi biaya tetap langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar