Kamis, 16 Juni 2016

Just In Time



PEMBAHASAN
Pengertian Just In Time (JIT) :
JIT (just-in-time) adalah suatu sistem yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.

Tujuan strategis JIT adalah :
  1. Meningkatkan laba
  2. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.

Keuntungan dan kelemahan sistem JIT :
  • Keuntungan JIT
– seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien
– Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya.
– Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
– kertas kerja dapat lebih simple
– Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.
  • Kelemahan JIT
satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.
Rumus :
Persamaan MCE adalah :
MCE =waktu proses  X 100%

Waktu tenggang :
Waktu tenggang  =  Waktu proses + Waktu inspeksi + Waktu gerak + Waktu Tunggu +
Waktu Antri

Besaran MCE adalah : 0 < MCE ≤ 1, artinya MCE lebih besar dari nol dan lebih kecil atau sama dengan satu. Jika waktu tidak bernilai tambah semakin mendekati nol maka besaran MCE akan semakin mendekati satu yang berarti semakin efisien, begitupun sebaliknya. Pada beberapa perusahaan manufacturing, MCE umumnya ± 10 %. Perusahaan manufacturing yang efisien MCE idealnya adalah 100%, artinya tingkat pemborosan pada setiap tahap produksi adalah 0%.

Titik Impas
Titik impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mendapat laba maupun rugi.jadi dapat dikatakan kondisi pendapatan perusahaan dalam keadaan seimbang.

1.      Sistem Konvensional
X = (I + F) / (P - V)
Dalam hal ini:
X =  Unit produk yang harus dijual untuk mencapai laba tertentu
I   =  Laba sebelum pajak penghasilan
F  =  Total biaya tetap
P  =  Harga jual per unit
V  =  Biaya variabel per unit

2.      Sistem JIT
X1 = (I + F1 + X2V2 ) /  (P - V1)
            Dalam hal ini:
X1 =  Unit produk yang harus dijual untuk mencapai laba tertentu
I     =   Laba sebelum pajak  penghasilan
F1  =  Total biaya tetap        
X2  =  Jumlah kuantitas berbasis nonunit     
V2  =  Biaya variabel per basis non unit
P    =  Harga jual per unit
V1  =  Biaya variabel per unit

CONTOH KASUS
Soal 1.
Manajemen PT. Apa Aja Boleh  ingin mengurangi waktu  antara pesanan datang dari konsumen dan ketika pesanan dikirimkan . Untuk operasi kuartal  pertama tahun 2010 , datanya adalah berikut ini :
Waktu inspeksi                                                                                                             0,6
Waktu tunggu( sejak pesanan datang sampai permulaan produksi)                           28,0
Waktu proses                                                                                                                5,4
Move time                                                                                                                    2,0
Waktu antri                                                                                                                 10,0

Diminta  :
  1. Hitunglah throughput  time (waktu tenggang)!
  2. Hitunglah MCE untuk kuartal tersebut diatas!
  3. Analisa !
Jawab ;
1. Throughput Time = Waktu Proses +  Waktu Inspeksi + Waktu Tunggu + move time+ Waktu Antri.
2.MCE = Waktu Proses / Waktu Tenggang
    MCE = 5.4 / 46 x 100% = 11.7 %
3. Analisa ; Maka besaran MCE mendekati 0 yang berarti tidak efisien.
soal 2.
PT.KIRANA, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang menggunakan dua sistem biaya yang berbeda yaitu:
1.      Sistem biaya konvensional                                            
2.      JIT
Sistem biaya konvensional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost driver) berbasis unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada penelusuran biaya dan penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk mengetahui perbedaan antara kedua metode, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan desember 1997 :
ELEMEN BIAYA
SISTEM BIAYA

KONVENSIONAL
JIT
Bahan Baku
Tenaga kerja langsung
BOP Variabel berbasis unit
BOP Variabel brbasis non unit
BOP tetap langsung
BOP tetap bersama
    Rp  800
    70
    90
    -
    30
   100
    Rp 1.090
  Rp   800
   100
    20
    30
    30
              20
   Rp 1.000
Diminta:
1.      Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar      seandainya perusahaan memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.
2.      Bila  diketahui  perusahaan  berproduksi  pada  kapasitas 1500 unit dengan harga jual      Rp 1.100, susunlah laporan L/R untuk periode yang bersangkutan
3.      Lakukan analisis terhadap kasus tersebut.

Penyelesaian :
1. Jumlah maksimum yang harus dibayar kepada pemasok luar, biasa dianggap sebagai biaya terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut.
     Biaya yang dapat dihindarkan:
     - Sistem biaya konvensional  =  Rp 800 + 70 + 90 + 30    = Rp 990
     - Sistem biaya JIT                   =  Rp 800 + 100 +30 +20 +30 = Rp 980
2. Laporan L/R
KETERANGAN     
SIST. KONVENSIONAL
SIST. JIT
Penjualan : ( 1500 x Rp 1.100)
Biaya Variabel :
(Rp 960) x 1.500 )
(Rp 820) x 1.500 )
Laba Kontribusi
Biaya Tertelusur :
Bi. variabel berbasis non unit
Bi. tetap langsung
Jumlah Biaya Tertelusur
Laba Langsung Produk
Rp              1.650.000

1.440.000

210.000

-
45.000
45.000
165.000
Rp        1650.000


1.230.000
420.000

45.000
195.000
240.000
180.000

     1) Rp 800 + Rp 70 + Rp 90 = Rp 960
     2) Rp 800 + Rp 20 = Rp 820
     3) Rp 30 x 1.500  = Rp 45.000
     4) (Rp 100 + Rp 30) x 1.500 = Rp 195.000
3. Sistem penentuan harga pokok konvensional menyediakan laporan yang menunjukkan profitabilitas produk sedangkan sistem JIT menunjukkan adanya efisiensi karena JIT dapat mengubah beberapa jenis biaya mis: Biaya tenaga kerja  langsung  menjadi biaya tetap langsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar