Kamis, 16 Juni 2016

Kebijakan fiskal berdampak positif



TUGAS
KEBIJAKAN FISKAL
Tentang
“Kebijakan Pemerintah Yang Berdampak Positif Terhadap Masyarakat”
OLEH
KELOMPOK II
1.     Firdaus F. Kadja
2.     Hadiana M. Muni
3.     Mitro Y. Faot
4.     Natalia M. Corebima

DOSEN MATA KULIAH
Herry Aprilia Manubulu S,Sos.M.Si


AKADEMI KEUANGAN DAN PERBANKAN
(AKUB) EFFATA KUPANG
2016
kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik yang terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut :
1)   Untuk meningkatkan laju investasi dan mendorong investasi optimal secara sosial.
3)   Untuk meningkatkan kesempatan kerja dan mengentaskan kemiskinan
4)   Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional.
5)   Untuk menanggulangi inflasi dan  meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional.
            Salah satu contoh kebijakan fiscal yang dilakukan oleh pemerintah berdampak positif kepada masyarakat adalah proyek-proyek yang diadakan pemerintah. Misalnya, proyek membangun jalan raya, Gedung-gedung pemerintahan. Dalam proyek ini pasti dibutuhkan buruh dan pekerja lain untuk menyelesaikannya. Jadi proyek ini dapat menyerap SDM (sumber daya manusia) sebagai tenaga kerja. Maka pendapatan masyarakat juga bertambah. Nah ini terlihat lebih baik, meskipun kalau proyek itu memang hanya untuk jangka waktu tertentu saja.
            Salah satu contoh kebijakan fiscal yang dapat berdampak negatif adalah BLT (bantuan langsung tunai), tidak sesederhana seperti yang terlihat, sebetulnya penggunaan metode BLT itu memiliki tujuan tersendiri dari pemerintah. Tentu saja goal akhirnya untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia dan juga mensejahterakan rakyatnya. Dari BLT ini sesungguhnya pemerintah berharap dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang lalu akan berdampak pada pemningkatan kemampuan membeli dan maka permintaan akan meningkat, yang akhirnya tercapailah tujuan utamanya, yaitu memper baiki perekonomian Indonesia. Tapi pada kenyataannya memang tidak semulus itu hasil yang di dapat di lapangan. Memang ada hal hal yang luput dari perhatian pemerintah sepertinya, seperti pendistribusiannya, dan bagaimana cara itu akan sangat rentan oleh kasus korupsi yang tak dapat dipungkiri memang sedang marak di Negara kita ini. Selain itu juga mental masyarakatnya yang sesungguhnya adalah akar awal yang perlu dibenahi. Mendapat uang 100 - 200 ribu itu memang cukup membantu, tapi takkan lama dan takkan begitu berkembang. Malah menurut kami jatuhnya akan malas, itu yang malah akan mungkin menjadi boomerang tersendiri. Alangkah baiknya jika bantuan lebih kepada pelatihan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan. Agar mental hidup mereka lebih baik dan juga bisa berkembang meski nantinya di lepaskan oleh pemerintah. Jadi tidak selamanya bergantung pada pemberian pemerintah yang begitu-begitu saja. Kalo ilmu kan tidak akan habis dan mereka dapat memakainya dalam berwirausaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar